Matamatapolitik kembali menyuguhkan perkembangan terbaru mengenai berita timur tengah terkini tentang rencana perdamaian yang diprakarsai oleh Donald Trump, sebagai Presiden Amerika Serikat. Salah seorang pejabat Palestina, Saeb Erekat yang menjabat sebagai kepala negosiator Palestina meragukan niat Presiden Trumps untuk bersikap netral, dan tidak akan memihak negara Israel yang telah lama terlibat konflik dengan Palestina. Menurut Erekat hal ini dibuktikan dengan pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel dan kemudian memindahkan kantor kedutaan AS ke Tel Aviv.
Masih menurut Erekat, berita timur tengah terkini mengenai rencana perdamaian Palestina-Israel yang digagas oleh AS, dinodai oleh beberapa rencana kesepakatan Trump yang dinilai sangat memojokkan Palestina:
- Pengakuan terhadap Yerusalem sebagai ibukota negara Israel, sementara banyak negara tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara.
- Penetapan lokasi ibukota Palestina yang rencananya akan didirikan di pinggiran kota Yerusalem.
- Erekat meyakini bahwa pihak Trump akan mengusulkan 10% dari wilayah strategis di Palestina akan diakui sebagai bagian wilayah Israel.
- Pemerintah Trump disinyalir akan mengumumkan konsep mengenai keamanan bersama bagi Israel dan Palestina.
- Penarikan Israel dan pemindahannya akan dilakukan secara bertahap untuk kemudian akan dilakukan penyerahan kontrol wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Israel kepada Palestina. Hanya saja pengumuman tentang wilayah negara Palestina akan disampaikan nanti setelah masa penarikan dan pemindahan selesai dilaksanakan.
- Trump akan mengajak dunia untuk memberikan pengakuan bahwa Israel adalah tanah air bagi etnis Yahudi, dan negara Palestina yang dibentuk kemudian akan diakui sebagai tanah air bagi orang Palestina.
- Adanya jaminan melakukan proses peribadatan yang bebas di semua tempat suci bagi kedua agama tersebut.
- Palestina akan ditempatkan dan digunakan di pelabuhan Ashdod dan Haifa, serta Bandara Internasional Ben Gurion. Sementara tanggung jawab mempertahankan keamanan berada di pihak Israel.
- Rencana akan dibangunnya sebuah jalan aman yang letaknya di bawah kedaulatan Israel.
- Pengendalian perairan teritorial, gelombang elektromagnetik dan wilayah usaha akan berada di bawah Israel, dan akan memastikan kebutuhan Palestina diakomodir.
- Dicanangkannya sebuah solusi yang dianggap adil bagi penghuni Palestina di tempat permukiman yang baru atau wilayah negara Palestina yang baru di masa depan.
- Bagi Erekat, beberapa poin di atas membuat pergerakan Palestina menjadi terbatas , dan berimbas pada berkurangnya wilayah teritorial yang dimiliki oleh negara tersebut.
Mata mata politik merupakan penggagas dan perintis media online yang selalu menyuguhkan berita timur tengah terkini dan disajikan melalui media internasional sebagai referensi yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Adapun tujuannya adalah agar memberikan masyarakat akses terhadap perkembangan dan segala hal yang terjadi di luar dan di dalam negeri.